Minggu, 27 November 2011

sistem ekskresi

Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi 3 yaitu: defekasi, sekresi, dan ekskresi. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja (feses) yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang berguna bagi tubuh. Getah tersebut umumnya mengandung enzim atau hormon. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
Pada kesempatan ini akan dibahas tentang sistem ekskresi pada manusia yang meliputi :
A. Paru – paru (Pulmo), fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernafasan. Akan tetapi berfungsi sebagai alat ekskresi juga karena mengeskresikan zat sisa metabolisme yaitu karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Gambar paru-paru
B. Hati (Hepar), selain berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan juga berfungsi sebagai alat ekskresi karena menghasilkan empedu. Hati terdapat di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah sekat rongga dada, berwarna merah tua. Disamping fungsinya untuk menghasilkan empedu, hati mempunyai fungsi-fungsi yang lain, diantaranya:
* Mengubah zat gula menjadi glikogen (gula otot)
* Membentuk urea yang berasal dari amoniak.
* Sebagai tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
* Sebagai tempat pembentukan protrombin.
* Untuk membunuh bibit penyakit dan menetralkan racun.
* merombak haemoglobin menjadi bilirubin.
Gambar hati
C. Ginjal (Ren), ginjal pada manusia jumlahnya satu pasang, berbentuk seperti kacang merah dengan warna merah tua keungu-unguan, panjangnya kira-kira 10 cm, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri dan sebelah kanan ruas-ruas tulang belakang.
fungsi ginjal antara lain :
* Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme seperti amonia
* Mengekskresikan zat yang jumlahnya berlebih, seperti vitamin yang larut dalam air
* Mempertahankan cairan ekstraseluler dengan cara mengeluarkan air bila berlebih
* Mempertahankan keseimbangan asam basa
Zat yang dikeluarkan ginjal berupa urin. Urin mengandung berbagai macam zat, yaitu:
* Zat-zat sisa perombakan protein, misalnya: urea, asam urat, dan amonia.
* Zat warna empedu sehingga urin berwarna kuninga.
* Garam, khususnya garam dapur.
* Zat-zat yang berlebihan dikonsumsi (Vit C dan obat-obatan) juga kelebihan zat yang dihasilkan sendiri oleh tubuh (hormon).
Ginjal terdiri atas tiga bagian utama:
* Bagian kulit ginjal (korteks)
* Sumsum ginjal (medulla)
* Rongga ginjal (pelvis renalis)
Pada bagian korteks banyak sekali mengandung nefron sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi dan saluran (tubulus) yang panjang. Badan malpighi tersusun dari kapsula Bowman dan Glomerulus. Kapsula Bowman bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih.
Pada kapsula Bowman darah dari glomerulus akan disaring kemudian masuk ke pembuluh lanjutan kapsula bowman yang terletak di sumsum ginjal.
Sumsum ginjal terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut disebut piramida. terdapat pembuluh lanjutan kapsula bowman yang didalamnya terjadi penyerapan kembali (reabsorbsi).
Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter ke kandung kemih yang berfungsi untuk tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Urin yang akan keluar dari kandung kemih melewati saluran yaitu uretra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar